Thursday, January 31, 2013

Selamat Bermalam Jumatan Semoga Pada Haid

Melihat Pelangi dari Yusuf Mansur

Andai kegagalan adalah bagaikan hujan, dan kesuksesan bagaikan matahari, maka kita butuh keduanya untuk bisa melihat pelangi.
Mukman, salah satu sahabat karib Nanda begitu peduli dengan keadaan Nanda.
Ketika ia melihat Nanda di ambang putus asa lagi sebab kegagalan-kegagalan baru, ia mencoba menghibur dan memotivasi dengan mengirimkan sms,
”andai kegagalan adalah bagaikan hujan, dan kesuksesan bagaikan matahari, maka kita butuh keduanya untuk bisa melihat pelangi.”
Benar-benar menghibur. Ia mengibaratkan kegagalan sebagai hujan [meski hujan sebenarnya bisa membawa kepada kebaikan], dan kesuksesan sebagai matahari.
Sehingga untuk bisa melihat pelangi, perlu hujan dulu yang kemudian disinari matahari.
Setelah muncul pelangi mah, menurut Mukman, semua kesedihan akan menghilang. Yang ada adalah fenomena keindahan pelangi.
Cuma emang kadang sebagai manusia, kondisi down ketika gagal itu biasa terjadi.
Dalam kondisi seperti itu, peran dan kehadiran seorang sahabat menjadi sangat berarti.
Sahabat bisa berarti kawan, bisa berupa istri, bisa berupa yang lainnya. Sahabat yang bisa mencerahkan suasana yang meredup.
Pembaca, orang bilang kegagalan itu biasa. Yang tidak biasa adalah putus asa.
Kalau cuma gagal asal menyisakan semangat dan fisik masih sehat, apalagi kondisi psikis tidak terganggu, maka sejarah baru bisa dirajut ulang. Tapi kalau sudah putus asa, maka tubuh pun seperti mati rasanya.
Dan keputusasaan yang berlarut-larut tentu akan semakin membahayakan kehidupan itu sendiri.
Banyaklah cerita sukses yang terbangun setelah keterpurukan yang berulang-ulang.
Seorang juara adalah bukannya seorang yang tidak pernah terjatuh.
Ia harus berjuang untuk menaiki tangga demi tangga kemenangan. Dan ketika kemenangan sudah di tangan pun bukan berarti menjadikan ia manusia super yang bisa berada di atas selamanya. Suatu saat pun ia harus menerima kondisi kalahnya kembali.
Akhirnya, seorang pemenang kehidupan sejati adalah yang tetap bisa menata hati di setiap keadaan; keadaan menang atau keadaan kalah, keadaan menyenangkan atau keadaan yang tidak menyenangkan. Life is beautiful, isn’t it?
Hidup hanya indah bila kita menyikapinya dengan keindahan rasa, hanya dengan keindahan rasa.
Sumber : http://yusufmansur.com/melihat-pelangi/

Al-Fatihah dari Yusuf Mansur

“Perbanyak shalawat dan doa. Spy bisa berangkat ke Baitullah. Ke Mekkah dan ke Madinah. Umrah, atau bahkan haji.
Sesiapa yg berdoa dg pake shalawat, ga tertolak. Tinggal rajin dan sabarnya aja.
Sekalian kalo udah berdoa, berdoa u/ kekayaan, kemuliaan, kesuksesan, kemudahan, ketenangan keluarga, kesalihan amal, keturunan yg baik2, sholeh2, u/ panjang umur, sehat badan, husnul khatimah, enak dibawa ibadah badan dan pikiran, banyak dpt pertolongan, ampunan, dapat iman islam yg bagus, dan lain2 doa.
Doakan juga yang lain sebanyak2nya.
Doakan sekeliling kanan kiri, depan belakang, dan semua muslimin muslimat seluruh zaman.
Sesungguhnya juga Allah menempatkan malaikat-Nya yang selalu mengembalikan doa menjadi doa baginya jika ia mendoakan yang lain.
Salam dan doa dari Masjid Nabawi u/ semua hajat, keperluan, kebutuhan, doa, masalah, dosa, dan kebaikan dunia akhirat buat semua kawan-kawan, keluarganya, turunan2nya, dan segenap muslimin muslimat seluruh zaman dari awal hingga akhir zaman.
Al Faatihah…
Sumber : http://yusufmansur.com/al-fatihah

Pesek Biarin Weee

Stress Tembak Kepala

Metal

When Someone is So Sweet to You

Semua Akan Indah Pada Waktunya

N I K A H vs K A W I N

# Nikah ngundang banyak orang,
* Kawin hanya ingin berduaan

# Nikah berarti menyatukan orang yg beda.
* Kawin berarti menyatukan kelamin yg beda

# Nikah berarti menyebarkan undangan.
* Kawin menyebarkan "benih"

# Nikah pake baju bagus,didandanin.
* Kawin ga usah pake baju,saling menelanjangin

# Nikah butuh Surat,
* Kawin butuh Urat

# Nikah pake resepsi,
* Kawin pake kontrasepsi

# Nikah: Saling memahami dan menghormati.
* Kawin: Saling menikmati dan memuaskan

# Nikah bikin terharu dan termehek-mehek.
* Kawin bikin terangsang dan termerem2.

# Nikah berdasarkan niat saling menyayangi.
* Kawin berdasarkan niat saling menggerayangi

# Nikah kalo ingin puas hubungin wedding organizer.
* Kawin kalo ingin puas hubungin On Clinic

# Pernikahan itu anugerah.
* Perkawinan bikin Anu gerah.

# Nikah butuh tekad yg Bulat.
* Kawin butuh telanjang yg bulat.

# Nikah banyak yg lihat, bangga.
* Kawin banyak yg ngintip,Malu.

# Nikah pasti karena Cinta,
* Kawin pasti karena ingin Ber-Cinta...

# Nikahnya sekali,
* Kawinnya bisa berkali-kali.

# Nikah butuh Resepsi.
* Kawin butuh ereksi.

# Nikah butuh ketegasan.
* Kawin butuh ketegangan

Males Pasang Foto

I'm Dead

Pikiran Kotor

Pikiran kotor bisa lahir gara2 ada sesuatu yang bening O:)

Kangen Tapi Kamunya Gitu

Jam Tangan Kejujuran oleh Yusuf Mansur

Kejujuran pernah dianggap sebagai sebuah prestasi, kini semua orang berlomba-lomba untuk tidak jujur. Adakah masih tersisa kejujuran?
“Nak, ini hadiah yang dulu ayah pernah terima, jam tangan. Peganglah Nak…” pinta seorang ayah sambil memberikan jam tangan kebanggaannya.
“Apa istimewanya jam ini Ayah?”
“Jam tangan ini Jam Tangan Kejujuran. “Satu-satunya penghargaan dari manusia” atas kejujuran ayah. Jam ini ayah dapat sebab ayah tidak pernah terlibat satu skandal pun di kantor selama 15 tahun. Yang dapat ini bukan ayah saja. Tapi banyak juga kawan yang lain.”
Sang ayah menerawang ke beberapa tahun yang silam. “Nak, dulu, kejujuran dianggap sebuah prestasi. Ayah, dan kawan-kawan ayah senantiasa berusaha menjaga kejujuran. Ada, atau tidak ada penghargaan. Kini, engkau saksikan semua orang berlomba-lomba untuk tidak jujur. Ayah tidak ingin engkau ikut-ikutan perlombaan sesat tersebut.”
Ada pameo yang mengatakan, mudah mencari orang pinter, tapi susah mencari orang yang jujur, yang bener.
Sudah segitu parahkah tingkat kejujuran di negeri ini? ya sekarang lihat saja diri kita sendiri.
Adakah ia sudah pandai berbohong? Atau ia selalu mengutamakan kejujuran?
Jawabannya tentu saja ada pada diri masing-masing, dan tentu saja jawab yang jujur!
Jujur rugi, bohong untung. Maksudnya, bila kita jujur maka kita akan rugi.
Sedangkan jika berbohong, untung. Ini yang terlanjur melekat di masyarakat.
Seolah berat benar bila mengusung kejujuran.
Karena jujur berarti berlama-lama miskin, jujur berlama-lama berpangkat rendah.
Semua orang harus bohong kalau mau senang, semua orang mesti bohong kalau mau cepat maju, cepat kaya.
Hancurlah wajah kehidupan bila kejujuran sudah menghilang.
Yang perlu diketahui adalah percuma saja bila riwayat kesuksesan dibangun di atas kepalsuan, kebohongan.
Silahkan saja bangun kemewahan di atas ketidakjujuran.
Kelak, kita akan menemukan kemewahan yang kita genggam akan hilang cahayanya.
Kata orang tua mah, engga ada berkahnya.
Padahal keberkahan atas setiap rezeki itulah yang membuat kita bisa menikmati setiap tetesan kenikmatan.
Coba saja pikir, bila berharta tidak berkah, di mana di balik cerita kekayaan kita ada tangisan sekian orang.
Gimana kalo saatnya kita nikmatin tuh kekayaan kita ditangkep?
Atau saatnya kita nikmatin tuh kekayaan, kita dibuat sakit oleh Allah? Mau?
Pilihlah, mau sekedar enak lalu kemudian sengsara?
Atau, bersabar dulu, sampe kemudian kesenangan yang kita genggam awet?
Sesungguhnya kejujuran adalah sebuah keharusan. Hanya sebab ia barang langkalah yang membuat seseorang yang jujur lalu diacungin jempol.

Sumber : http://yusufmansur.com/jam-tangan-kejujuran/

I Love Complex Timor

Le Utang Koe Kok Sing Mumet Aku

Mandi Sambil Gaya

Throughtout My Life

Radar Neptunus

Kebutuhan & Keinginan oleh Yusuf Mansur

Untuk mencapai kebahagiaan, lebih baik membatasi keinginan daripada memanjakannya.
“… Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, niscaya ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah…” (Shâd: 26).
Kebutuhan dan keinginan adalah dua hal yang berbeda. Makan, bisa dikatakan sebagai sebuah kebutuhan. Tapi makan dengan kemewahan, makan di rumah makan kelas atas, maka kebutuhan itu berubah menjadi keinginan.
Rumah adalah kebutuhan, tapi memiliki rumah mewah dengan beragam fasilitas yang wah, maka kebutuhan tersebut sudah menjadi keinginan.
Kendaraan, motor atau mobil misalnya adalah kebutuhan, tapi ketika ingin memiliki motor dan mobil yang lain, yang lebih bagus, atau sekedar mengkoleksi, maka bisa dikategorikan itu bukan kebutuhan, melainkan keinginan.
Tentu saja, setiap orang tidak bisa digeneralisir seperti demikian adanya. Setiap orang, setiap manusia, mungkin saja memiliki kategorisasi kebutuhan dan keinginan yang berbeda.
Misalnya, bisa jadi, seseorang memang harus makan di rumah makan nan mewah untuk urusan negosiasi dan transaksi bisnis. Hanya, manusia sebagai mahkluk yang dilengkapi oleh nafsu, tentu akan selalu ada keinginan-keinginan di samping ‘kebutuhan-kebutuhan standarnya’ sebagai manusia normal.
Ada nasihat bijak seputar kebahagiaan dan ketenangan, bahwa kebahagiaan dan ketenangan bisa diraih bukan dengan simbol-simbol keduniawian; Rumah, kendaraan, kedudukan, jabatan, uang, dan harta pada umumnya. Tapi ia teraih lewat kefitrian batin, kesucian jiwa, dalam memegang kendali amanah yang diberikan Allah.
Akan percuma harta yang teraih lewat cara-cara yang kotor, karena hanya akan menimbulkan penderitaan sesudahnya.
Akan sia-sia kedudukan yang diraih lewat cara-cara yang kotor, karena hanya akan membuahkan ketidaktenangan di ujungnya. Kekurangan yang diterima apa adanya dan kondisi hidup yang disyukuri, akan lebih menjanjikan ketenangan dan kebahagiaan.
Kiranya yang demikianlah yang dinamakan zikir, bahwa apapun yang kita lakukan kita ingat ada Dia Yang Mengawasi. Dan apapun yang nikmati, kita ingat bahwa dari Dialah semua hal kita dapatkan dan karenanya kita tidak menjadi sombong dan lupa diri.
Orang-orang mu’min meraih kebahagiaan dengan mengingat Allah. “Orang-orang yang beriman, hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah..” (ar Ra’du: 28).

Sumber : http://yusufmansur.com/kebutuhan-keinginan/

Sorry Bukan Anak Dugem Lagi

Tidak Akan Berkurang Harta Kita dengan Sedekah

TOLONG MAAF TERIMA KASIH

TOLONG-MAAF-TERIMA KASIH adalah kalimat pendek yg sederhana tp punya dampak yg sgt positif. Dgn tulus menghargai org lain minimal kita tlh menghargai diri sendiri...Selamat Pagi Semuanya, Selamat Beraktifitas...,Have a nice day !!

What Matters

Sometime We To Hide

A Person Who Trully Love

Pacar dan Sarap

Kalo mau pacaran emg harus punya pacar dulu ya?? La Terus kalo mau sarapan,emang kita harus jadi sarap dulu gitu?:]Y

Wednesday, January 30, 2013

Dompetku Kaya Bawang Merah

No Negative Thinking

Inilah Diriku Apa Adanya

Being Low is Not Crime

Balotelli Donate 50% Salary

Ya Allah Ampuni Dosa-dosaku

Seseorang Dalam Kesusahan

Jangan Mlempem, Tetap Semangat

Biarkan Kekurangan Ada… Bag.2 oleh Yusuf Mansur

Di dalam kehidupan ini, kita perlu ‘kekurangan’ supaya tahu sesuatu yang sifatnya lebih.
Dengan adanya kekurangan, seseorang bisa tahu kelemahannya. Dan bila diperbaiki, maka keadaannya tentu menjadi lebih baik.
Tapi, nah ini ada tapinya, kekurangan yang dibiarkan terus menerus, selamanya menjadi kekurangan, maka tak akan pernah ada perubahan kualitas kehidupan.
Ada sebagian orang yang tahu kekurangan dirinya, sementara ada lagi sebagiannya yang tidak tahu, dan perlu diberitahu.
Ada orang yang tahu kekurangannya setelah kejadian buruk terjadi, tapi ada juga yang cepat mengetahui kekurangannya sebelum hal buruk terjadi.
Siapapun dia, maka dia pasti punya potensi untuk mengetahui kekurangannya.
Maka, menjadi hal penting bagi seseorang yang telah mengetahui kekurangannya untuk segera memperbaikinya.
Ibarat pohon, bila kita tahu ada yang busuk di salah satu daun, maka kita harus segera membuangnya.
Inilah jalan untuk merawat pohon tersebut agar tetap baik. Bila tidak dibuang itu daun yang busuk, maka kebusukannya akan menjalar hingga ke seluruh badan pohon.
Bila tidak tahu ada yang busuk, tidak terlalu menyakitkan.
Yang menyakitkan itu adalah ketika kita tahu ada daun yang busuk, tapi kita tidak tergerak memperbaikinya, sehingga seakan kita membiarkan satu pohon mati sebab kita membiarkan dia mati!
Begitu juga penamsilan kehidupan kita.
Akan teramat menyedihkan, apabila kita tahu ada yang kurang dalam diri kita, dalam kehidupan kita, tapi lantaran kita tiada kunjung membenahi kekurangan tersebut,
kekurangan kita semakin membesar dan semakin membesar, sehingga kehidupan kita melulu menjadi kekurangan. Wassalam.

 Sumber : http://yusufmansur.com/biarkan-kekurangan-ada-bag-2/

Biarkan Kekurangan Ada… Bag.1 oleh Yusuf Mansur

Perbaiki kekurangan yang ada, atau…selamanya kehidupan Anda tidak pernah ‘kan berubah!
Hujan turun. Lebat lagi. Luqman mulai menatap tetesan air yang cukup besar dari lobang di atap rumahnya.
“Gawat!” gumam hati Luqman. Coba dulu ia sempatkan diri memperbaiki gentang yang bergeser, mungkin ia tidak akan sesibuk ini.
Dengan dibantu istrinya, ia geser kursi tamu agak ke ruang tengah. Dan beberapa ember kosong ia siapkan untuk menampung tumpahan air.
Dua jam, hujan belum menampakkan keredaannya. Seharusnya ia dan istrinya lagi menikmati pisang goreng plus teh manis panas [yang memang enak dinikmati pas hujan turun], ini malah sibuk ngurusin tadahan air hujan.
Belum lagi kalau mikir repotnya ngebenahin ulang ruangan, mengepel, dan uh… masih banyak lagi.
Luqman agak sedikit menyesal. Istri tersayangnya maksain untuk tetap tersenyum. Tapi engga urung terlontar juga ungkapan bernada setengah kesal.
“Coba, kalau dari dulu kita betulin genteng ya…” begitu kata istrinya.
Luqman diam aja, lagian cara istrinya ngungkapin perasaannya engga bikin Luqman kesel.
Kejadian berawal dari pemindahan pesawat Ratelindo milik Maulid, kawan Luqman, ke rumah Luqman. Maulid, pindah rumah.
Di rumah yang baru ini sudah tersedia line telpon dari Telkom, sehingga pesawat Ratelindonya tidak ikut dibawa.
Nah, karena tidak lagi digunakan, Ratelindo ini dioperalihkan ke Luqman.
Kebetulan, di Kampung Ketapang, jaringan telepon masih langka. Ratelindo memang akhirnya menjadi saluran telekomunikasi alternatif, selain handphone.
Pada saat pemasangan, terjadi beberapa kesulitan. Yang pertama, letak rumah Luqman posisinya lebih rendah dari rumah kiri dan kanannya. Sehingga harus dipasang tiang tambahan, agar sinyalnya tetap baik.
Kesulitan yang kedua, bila ditambah tiang, maka kabel utama tidak cukup, alias harus ditambah. Dan ini menjadi kesulitan baru.
Akhirnya diambil satu genteng, dicopot, untuk dijadikan terusan tiang. Karena genteng yang diambil genteng yang paling depan dari atap rumah, dianggap tidak mengganggu. Sehingga tidak langsung diperbaiki.
Siapa sangka, bila ternyata kemudian justru genteng yang dicopot ini biang keladi tumpahan air. bila hujan, tampiasan air hujan menghantam langsung area dalam rumah.
Sejak awal, istrinya sudah mengingatkan. Katanya, meskipun prediksinya tidak mengganggu, tapi seharusnya tetap diperbaiki.
Yang namanya bolong ya tetap saja bolong. Begitu kata istrinya.
Tapi Luqman tidak terlalu peduli. Akhirnya, ya kejadianlah seperti sekarang ini.
Hujan tuh sebenarnya enak. Nuansa istirahat menjadi lebih enak dan syahdu. Tapi kalau rumah bocor, engga ada enak-enaknya sama sekali!

Sumber : http://yusufmansur.com/biarkan-kekurangan-ada-bag-1/

Ngajak Sedekah oleh Yusuf Mansur

Ngajak sedekah bisa dengan cara direct.
Yakni menyodorkan ladang amal berupa anak yatim, pembangunan masjid, madrasah, pengadaan qur’an, dll yang sifatnya langsung.
Tapi bisa juga tidak langsung.
Misalnya, ngajak patungan bikin gerobak bakso dg peralatannya. Ini pun sedekah juga.
Mengangkat derajat 1 orang u diberdayakan. Plus titipin deh si tukang bakso binaan untuk shalat, belajar ngaji, dan sedekah hasil jualan baksonya, harian, mingguan, bulanan.
Ini namanya ngajak sedekah, dlm bentuk yg lain.
Ngajak jamaah patungan beli sawah. Lalu hasil sawahnya disedekahkan jadi makan santri, dll. Trmasuk juga kegiatan patunganusaha kita.
Ini juga sebenernya, kalo mau tau, ngajak sedekah juga. Duit saudara saya kumpulkan.
10-12jt per orang. Dulu 10jt. Skrng udah naik jadi 12jt. Ga lama lagi, jadi 15 atau 20jt, he he.
Assetnya kan naik terus harganya. Maklum, deket bandara soekarno hatta. Nah, saya kumpulin dari saudara2 12jt. Lalu saya bikin proyek pertama, berupa hotel dan apartemen.
Nah, di luar return bagi hasil, usaha ini sangat menguntungkan sekali. InsyaAllah.
Dan keuntungannya itu besar. Dalam 10th, dg okupansi “hanya” 60% saja, dan rate nya per kamar, 300rb, maka udah bs cetak untung 84M.
Nah, di sini saya salaman sama investor patunganusaha. Yg 84M dlm 10th ini, ga usah dibagiin ke pemegang saham patunganusaha.
Melainkan lsg didistribusikan jadi sedekah u/ pembangunan pesantren, dll program sedekah. Ini juga filosofi patunganusaha. Ngajak punya, ngajak pinter, ngajak sedekah.
Saudara naro 12jt. Return tahunannya dapat. Duit juga ga hilang, sbb dikembalikan dlm 10th, insyaAllah, plus ttp dapet setelah 10th, plus lagi apa?
Plus bisa sedekah sebanyak itu. Kalo ga rame2?
Mana bisa sedekah sebesar itu?
Seperti duit 20rb. Duit 20rb ga bisa modalin 1 tukang bubur. Tapi 100 orang berkumpul? Jadi bisa modalin 1 tukang bubur.
Ayo… Ikut patunganusaha. Bismilllaah. Mhn doanya ya.

Sumber :  http://yusufmansur.com/ngajak-sedekah/

Berkah Sekecil Apapun Syukurilah

Kata Maaf itu Indah

Tuesday, January 29, 2013

Berwudhulah

Di Kamar Becanda Sama Tembok

Lagi Sakit Pengin Disayang

I Need Hugs

Allah Menitipkan Kelebihan di Setiap Kekurangan

Kamu Kaya Warteg

Buat Badan Senang Dihuni Hati Yang Tenang oleh Yusuf Mansur

Kekacauan kehidupan bisa jadi muncul sebab kita membiarkan hati kita busuk dan menyedikitkan kebaikan.
Manusia itu mempunyai dua sisi, begitu kata banyak orang.
Ada sisi jasmani ada juga sisi ruhani.
Ada sisi kasar, ada sisi halus. Karena hidup dengan dua sisi itu, manusia harus berjalan seimbang.
Pemenuhan terhadap kebutuhan sisi jasmani, misalnya, harus juga dilakukan pemenuhan terhadap kebutuhan sisi ruhani. Ketidakseimbangan, akan menyebabkan kehidupan manusia berjalan rapuh.
Inilah inti nasihat yang diperdengarkan Cang Haji Muhidin kepada Luqman.
Cang Haji Muhidin menyentuh kehidupan manusia lewat sisi lain, lewat sisi hati.
Pada tausiyahnya kali ini, Cang Haji meyoroti mengapa banyak kegalauan dalam kehidupan manusia, banyak kekacauan, kesedihan, potret keburaman dan kekecewaan, dan sebagainya.
Menurut Cang Haji, sedikit banyaknya bermuara pada kondisi hati, sebagai aspek utama sisi ruhani, sisi halus manusia. Ini kan sejalan dengan sabda Kanjeng Rasul, bahwa semua bermuara di hati.
Bila hati rusak maka rusaklah semua badan, bila hati kotor, maka kotorlah semua badan.
Cang Haji bertanya, yang pertanyaannya dia jawab sendiri.
Pernah ga ketenangan menjauh?
Pernah ga permasalahan tidak mau pergi berlari?
Atau pertanyaan yang mulanya dijawab membingungkan, yaitu mengapa badan kita sakit. Jawaban Cang Haji, lihat sikap dan kelakuan kita.
Itu, katanya, menandakan badan kita kagak senang dihuni hati yang kagak beres.
Selanjutnya Cang Haji bilang, bahwa sekarang saatnya membuat badan kita senang dan kehidupan kita ‘beres’.
Caranya dengan membuat hati kita tenang melalui langkah kehidupan yang lurus, tidak macam-macam, tidak terprovokasi dengan nafsu.
Gampangnya, kata Cang Haji, gampangnya membuat hati tenang tuh, lewat shalat yang disiplin, baik di waktu shalat dan di luar shalat, lewat sedekah yang membuang kebusukan, dan lewat meringankan langkah berbuat kebaikan; senyum sama tetangga, baik sama kawan, menghargai kejujuran, menjaga kehormatan dan kemaluan, dan lain sebagainya.
Buat hati tenang lewat shalat, sedekah dan penerimaan kehidupan yang ikhlas.

sumber : http://yusufmansur.com/buat-badan-senang-dihuni-hati-yang-tenang/

Dolan Sik Kerja Terus Ndak Cepet Sugih

Secangkir Kopi

Ibu Ridhoi Pekerjaanku

Work Smart

Aku Butuh Kamu Selamanya

Mau Nakal Lagi Gak?

Genjreng-genjreng

Jokowi " Pemimpin adalah ketegasan tanpa ragu"

Single is Better

Ngantuk

Cinta itu Sederhana

Belajar Bersyukur oleh Yusuf Mansur

Jangan butakan mata kita. Hanya sebab satu dua keinginan yang tidak tercapai, lalu kita menjadi manusia pengeluh, yang terhambat sebab fokusnya hanya pada kekurangan.

Mata kita selalu terbiasa melihat kekurangan. Ini yang biasanya terjadi, selalu dan selalu yang kita lihat kekurangan. Padahal Allah berfirman,
“Dan janganlah engkau tujukan penglihatanmu kepada yang Kami beri kesenangan dengannya berbagai golongan dari mereka berupa perhiasan dunia, supaya Kami menguji mereka padanya, sedang rezeki Tuhanmu lebih baik dan kekal.” (Thâha: 131).
Orang yang tinggi melihat bahwa ia kurus. Orang yang pendek melihat betapa enaknya bila bisa bertambah tinggi 5-10 cm. Yang punya TV 14” kepingin mempunyai TV yang 21”. Yang punya rumah tipe 36 kepingin tipe 72, di huk lagi. Yang punya mobil satu, pengen dua. Teruuuus begitu….
Tidak salah memang punya keinginan. Namanya saja manusia. Tapi sudahkah kita syukuri apa yang sudah kita terima?
Ini pertanyaan yang harus kita pertanyakan kepada diri kita. Jangan-jangan yang ada saat ini pun belum kita syukuri, lalu kita sudah kepengen ini dan itu sebagai tambahannya.
Jadilah kita manusia yang tidak pernah terpuaskan dahaga keinginannya. Kalau sudah begini, andai penyalurannya tepat, yakni lebih giat berusaha dan lebih cermat menangkap peluang, mungkin positif hasilnya.
Tapi andai salah penyalurannya, misal mencari jalan pintas, maka bisa ditebak, keinginan tersebut menjebak dia pada situasi kehidupan yang bermasalah. Ibaratnya, ia berenang di kolam yang tak bertepi.
Kehidupan itu indah koq kalau dijalani dengan kebersyukuran. Apa yang ada di sekeliling kita, kita nikmati dulu sebagai pemberian Allah Yang Maha Baik. Keinginan dipasang, tapi tidak menjadi pasung yang mengharuskan kita memenuhi keinginan itu dengan membabi buta, oke…?

Berterima kasihlah pada Allah atas segala kebaikan-Nya, pasti Allah akan berkenan memberikan tambahannya. “… Jika kamu bersyukur, niscaya akan Kutambah nikmat-Ku padamu, tapi jika kamu lupa akan nikmat-Ku, ingatlah akan azab-Ku yang pedih.” (Ibrâhîm: 7). Dan salah satu cara berterima kasih itu, adalah menerima apa adanya dan mau berbagi.

sumber: http://yusufmansur.com/belajar-bersyukur/

Susah Sendiri oleh Yusuf Mansur

Belajarlah dari mereka yang susah sebab perbuatannya sendiri, siapa tahu kita akan selamat dari kebodohan diri sendiri.

Kalau ditanya, kebohongan akan membuat susah siapa? Jawaban jangka pendek mungkin akan bikin susah yang dibohongin. Kalau ditanya, jika menipu, jika berbuat aniaya, zalim, siapa yang akan susah? Jawaban jangka pendek mungkin akan dijawab orang yang ditipulah yang susah, orang yang dianiaya dan dizalimilah yang akan sulit.

Pembaca, benarlah jawaban di atas. Secara jangka pendek mungkin memang korban yang dirugikan yang merugi. Tapi tunggu dulu! Jika mereka yang dibohongin, bisa ikhlas, maka kerugiannya sebab dibohongin adalah siapa tahu sebuah cara Allah untuk mengangkat derajatnya. Jika mereka yang dizalimi, ditipu, dianiaya, bisa ikhlas dan menyerahkan semua permasalahannya kepada Allah, boleh jadi kekecewaannya akan diganti oleh Allah dengan sesuatu yang lebih baik. Jadi, jawaban yang pasti adalah jangka pendek maupun jangka panjang kerugian adalah pada pihak yang berbuat buruk, pada pihak yang berbuat salah.

Tidakkah disadari bahwa hidup ini kita harus bergandengan tangan satu sama lain? Tidakkah disadari bahwa umur kita amat terbatas? Tidakkah disadari kita butuh nama baik? Bukan saja di dunia ini tapi juga di akhirat kelak, bukan saja di mata penghuni bumi, tapi juga di mata penghuni langit? Tidakkah kita ingin hidup senang, hidup bahagia? Lalu, kalau kita terbiasa nyusahin orang, terbiasa mengecewakan orang, nampaknya kita akan kehilangan bagian kehidupan yang menyenangkan dan membahagiakan.

Rumusnya satu dan baku, bahwa keburukan akan berpulang kepada pelakunya. Jadi, buatlah susah orang banyak, pasti kehidupan kita akan susah sendiri. Buatlah kebahagiaan di hati banyak orang, niscaya hati kita pun akan dipenuhi oleh kebahagiaan juga. Tebarlah kebaikan sebanyak-banyaknya, pasti kehidupannya akan dihiasi dengan kebaikan-kebaikan. Itu pasti!

Sebagaimana perlakuan kita kepada orang lain,
begitu pulalah kita akan diperlakukan.

Start Your Day With Bismillahirrahmanirrahim

Semangat

The Life is The World